Sebagian dari kita, utamanya yang tahun lahirnya sebelum 2000-an, pasti pernah dengar istilah inreyen. Istilah ini dipakai untuk menyatakan “ritual”kepada motor atau mobil baru. Mobil atau motor yang baru saja keluar dari dealer harus diperlakukan hati-hati. Menjaga tarikan gas tidak berlebihan, tidak mengendarai mobil atau motor dengan membawa beban yang berlebihan, dan tidak mengerem secara mendadak adalah beberapa contoh “ritual” selama kendaraan masih dalam jangka waktu inreyen.
Lantas, sampai kapan inreyen ini dilakukan? Biasanya, inreyen harus dilakukan hingga motor atau mobil servis ke bengkel resmi pertama kali. Nah, di era modern seperti sekarang pastinya timbul pertanyaan. Apakah masih perlu melakukan treatment inreyen pada motor atau mobil keluaran terbaru?
Saat ini teknologi pembuatan mesin motor atau mobil sudah semakin canggih. Liner atau dinding blok silindernya yang awalnya hanya berbahan besi kini ada yang terbuat dari campuran aluminium atau bahkan keramik.
Misalnya saja pada salah motor-motor keluaran Jepang terbaru keluaran baru dikenal dengan blok silinder Die Aluminium Silicon. Dengan kemajuan teknologi pembuatan mesin motor, masih perlu tidak melakukan inreyen buat motor?
Menurut beberapa teknisi ahli dari bengkel-bengkel tepercaya, inreyen pada motor sekarang sudah tidak perlu dilakukan.
Inreyen pada motor baru tidak lagi perlu dilakukan karena biasanya motor baru sudah dites dan inreyen di dalam pabrik. Oleh karena itu, ketika nanti diantarkan ke konsumen motor-motor yang baru keluar dari dealer tersebut bisa langsung dikendarai secara lumrah.
Meskipun sudah tidak perlu inreyen, ada baiknya para pemilik motor baru tersebut tidak telat melakukan servis pertama. Servis pertama umumnya dilakukan pada 1.000 km atau satu bulan setelah motor diterima. Pada 1.000 km atau satu bulan awal motor keluar dari pabrik dan kemudian dipakai harian biasanya ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan montir di bengkel. Dengan disiplin melakukan jadwal servis pertama, jika ada kerusakan atau hal ganjil pada motor bisa segera langsung ditangani.
Pada motor-motor keluaran terkini, proses inreyen sebenarnya sudah tidak perlu lagi dilakukan. Misalnya saja seperti pada salah satu brand dari Jepang, blok silindernya sudah pakai Die Aluminium Silicon dan pistonnya sudah forged sehingga lebih presisi dan minim terjadi minor atau cacat. Pada zaman dulu, saat masa inreyen ada anggapan motor tidak bisa boncengan dan tidak boleh digeber terlalu keras, sekarang ini boleh-boleh saja motor baru membawa boncengan dan sesekali digeber pada rpm tinggi.